INIAH 10 CAFE PALING KEREN DAN UNIK DI DUNIA
INIAH 10 CAFE PALING KEREN DAN UNIK DI DUNIA
05 November 2017
Apakah Anda suka minum kopi sambil ditemani selusin kucing atau sambil melihat kambing? Atau mungkin saja Anda ingin dilayani layaknya seorang majikan, minum kopi sambil dipijitin? Semua itu bisa Anda dapatkan jika Anda bersedia menyusuri satu persatu cafe yang ada dalam daftar ini.
Pada saat ini cafe tidak hanya sekedar tempat minum kopi dan makan-makan saja. Setiap saat pemilik kafe memutar otak untuk menemukan ide baru agar mereka punya poin lebih dari kafe lain yang sejanis. Mereka ingin agar pelanggan yang datang merasa nyaman dan puas sehingga mau balik lagi di masa mendatang. Maka muncullah ide-ide kreatif yang pada awalnya terlihat sedikit aneh. Namun, pada akhirnya diterima masyarakat, bahkan menjadi tren yang meluas hingga ke pelosok dunia.
Jika Anda adalah seorang yang sering bepergian ke luar negeri tidak ada salahnya Anda mencoba salah satu atau beberapa cafe di bawah ini. Nikmati suasananya yang berbeda dari kafe biasa, tidak hanya sekedar menikmati kopi dan spaghetti. Bahkan di salah satu kafe ini Anda bisa merasakan simulasi gempa bumi dengan getaran 7.8 skala richter.
Apakah Anda suka mentraktir orang-orang dan tak ingin perbuatan Anda itu diketahui oleh orang yang Anda traktir? Anda juag bisa melakukan itu di salah satu kafe di bawah ini. Yuk intip 10 kafe paling keren dan unik ini.
1. Café des Chats
Ingin mencoba minum kopi ditemani selusin kucing? Datang saja ke Café des Chats di Paris. Pemiliknya bernama Margaux Gandelon mengatakan bahwa manfaat kesehatan potensial yang diperoleh dari kucing sungguh sangat banyak. Anda pantas mencobanya.
Kedua belas kucing yang tinggal di kedai kopi tersebut merupakan kucing-kucing yang diadopsi dari pusat penampungan hewan.
Baca juga : 8 Kucing yang Memegang Rekor Dunia
2. Hammock Café
Terletak di distrik Kichijoji , Tokyo, distrik yang terkenal karena suasana santainya. Di sini Anda bisa minum kopi, makan malam, dan minum alkohol sambil merebahkan diri di tempat tidur gantung (hammock). Tapi Anda jangan sampai ketiduran. Karena di sini Anda hanya boleh tiduran selama 90-120 menit, sehingga semua orang bisa memiliki kesempatan untuk menikmati kedai ini. Tapi penerapan aturan ini tergantung dari banyak/sedikitnya pelanggan. Jika pelanggan sepi Anda bisa lebih lama.
3. Sakuragaoka Café
Apa yang Anda pikirkan jika minum kopi sambil bercengkerama dengan 2 ekor kambing? Itu yang akan Anda rasakan jika ngopi di Sakuragaoka Café yang terletak di distrik Shibuya yang sangat padat di Tokyo ini. Tak usah takut dengan bauh yang tak sedap karena kedua kambing tersebut diberi pil berisi protein khusus agar kotoran mereka tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Ide mendirikan kedai kopi ini muncul pada saat tren kedai kopi bertemakan hewan sedang trend beberapa waktu lalu.
“Jika Anda tinggal di kota seperti saya, tempat dimana Anda bisa melihat binatang sangatlah jauh dan Anda jarang memiliki waktu untuk mengunjunginya, tempat dengan lokasi yang dekat seperti ini memungkinkan kami untuk berinteraksi dengan alam.” kata Kotaro Nakazato, seorang mahasiswa.
4. Disaster Cafe
Anda harus selalu siaga di Disaster Café, karena Anda tidak akan pernah tahu kapan gempa berskala 7.8 yang mengguncang kedai kopi tersebut terjadi. Lampu mulai padam, wanita mulai berteriak, kursi, meja, dan hampir semua benda di ruangan mulai berguncang, dan tidak ada yang bisa Anda lakukan kecuali menunggu hingga gempa berakhir dan berharap tidak ada hal buruk yang terjadi. Satu hal yang perlu Anda ingat adalah jangan mengenakan pakaian terbaik Anda karena tumpahan minuman dan makanan sangat umum terjadi di sini ini. Siap-siap untuk kecelakaan kecil yang sering terjadi pada pelanggan.
5. Maid Cafe
Sesuai dengan namanya pelayan di cafe ini mengenakan kostum pelayan dan melayani konsumen seperti majikan di rumah pribadi, dan tidak seperti pengunjung kedai kopi pada umumnya. Maid café permanen pertama yang bernama Cure Maid Café didirikan di Akihabara, Tokyo, Jepang pada bulan Maret 2001.
Di sini pelanggan bisa mendapatkan pelayanan tambahan, misalanya maid akan berlutut di samping meja untuk mengaduk krim dan gula di dalam kopi pelanggan, dan beberapa maid bahkan menyuapi pelanggannya. Beberapa maid café juga menawarkan jasa seperti membersihkan telinga, kaki, lengan, dan pijat punggung, dengan syarat pelanggan tetap mengenakan pakaiannya, Tentu ini dikenakan biaya tambahan.
Baca juga : 15 Kegiatan Harian Kita yang Merampas Kebahagian
6. Café con Piernas
Café con Piernas yang berarti kopi dengan kaki dalam bahasa Spanyol. Ini adalah sebuah cafe di Chili yang pelayannya mengenakan pakaian yang sangat minim dengan sepatu hak tinggi. Namun tidak semua waitresnya mengenakan bikini, ada juga yang tetap menggunakan rok dan sepatu hak tinggi. Cafe ini tidak menyediakan alkohol, hanya kopi.
7. Dumpster Cafes
Dikelola oleh Rikkert Paauw dan Jet van Zwieten, dua orang designer asal Belanda, FOUNDation Project secara spesifik didirikan untuk festival kecil di Utrecht. Cafe ini terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Namun, karena banyak orang berpendapat cafe ini sangat unik maka cafe ini tetap diteruskan hingga sekarang sebagai tempat berkumpul komunitas dan kelompok remaja.
8. Wooden Stick Starbucks
Di Fukuoka, Jepang, ada sebuah kedai kopi Starbucks yang berbeda dari yang anda pernah lihat. Starbucks tersebut, yang terletak di jalan utama ke kuil Shinto Dazaifu Tenmangu, didekorasi dengan 2,000 batang kayu yang dirangkai pada dinding dan atapnya!
9. Wormhole Coffee Shop
Wormhole Coffee Shop menjamin Anda akan kembali bernostalgia dengan momen-momen mengagumkan yang Anda alami bersama teman-teman Anda di bioskop. Mulai dari Back to The Future hingga Star Wars. Wormhole Coffee Shop yang terletak di Chicago ini memiliki sejumlah memorabilia dari film-film favorit.
Pada bagian tengah dari kedai kopi ini terdapat DeLorean yang telah dimodifikasi oleh pemiliknya agar terlihat menyerupai mobil yang digunakan pada film Back to The Future.
10. Corner Perk (Pay it forward)
Pada tahun 2010 di Corner Perk, sebuah kedai kopi kecil yang dimiliki oleh Josh Cooke, ada seorang konsumen membayar tagihannya dan meninggalkan ekstra sebesar $100, dengan mengatakan bahwa ia ingin mentraktir semua orang yang minum di sana setelah dirinya pergi sampai uang itu habis. Wanita itu ingin agar namanya tidak disebarluaskan. Dan dia selalu kembali untuk meninggalkan uang ekstra setiap dua atau tiga bulan.
Setelah beberapa lama, berita mengenai wanita dan kedai kopi tersebut mulai menyebar ke seluruh kota teluk kecil tersebut, yang dihuni oleh 12,000 orang penduduk. Sekarang, semakin banyak konsumen yang meninggalkan uang untuk membayar makanan dan minuman konsumen lain. Cooke berkata bahwa beberapa orang bahkan tidak membeli apapun ketika mereka datang; mereka hanya mampir untuk mendonasikan uang dan langsung pergi.
Komentar
Posting Komentar